Minggu, 04 Desember 2016

• Menceritakan kegiatan yang dilakukan bersama keluarga pada saat merawat tanaman menggunakan bahasa yang santun

Cara Menanam dan Merawat Tanaman Jeruk Bali - Jeruk bali adalah jenis jeruk paling besar. Nama bali pada jeruk ini sebetulnya tidak ada kaitannya dengan nama pulau Bali, tetapi entah kenapa, oleh siapa dan sejak kapan jeruk besar ini diberi nama jeruk bali.

<img src="Jeruk bali1.jpg" alt="cara menanam jeruk bali">
Nama asing jeruk bali yaitu Pamelo sedangkan nama latinnya Citrus grandis. Nama jeruk bali tidak ada kaitanya dengan pulau Bali, sehingga departemen pertanian sekarang ini menyarankan untuk menamai jeruk ini dengan pamelo. Namun dikarenakan nama jeruk bali sudah terlanjur melekat di masyarakat, maka susah untuk dirubah.




Cirikhas Buah Jeruk Bali

Rasa jeruk bali manis asam dan sedikit getir dilidah setelah makan, rasa getir inilah yang menjadi cirikhas dari rasa jeruk bali. Kandungan air jeruk bali terdapat pada bulir bulir jeruk yang besar dan tidak terkandung di luar bulir, sehingga ketita jeruk bali ini di buka denga tangan kandungan air tidak keluar seperti jeruk pada umumnya. Ciri lain dari jeruk bali adalah ketebalan kulitnya 1 - 2 cm. Karena tebal kulit ini sering di buat mainan bagi anak anak seperti mobil mobilan, perahu dll.


Jenis-jenis Jeruk Bali 

Iklim yang cocok untuk budidaya jeruk bali ini adalah daerah tropis dengan cahaya matahari yang cukup. Di Indonesia ada beberapa kultivar atau jenis jeruk bali yaitu diantaranya :
1. Jeruk bali Nambangan
2. Jeruk bali Sri Nyonya
3. Jeruk bali Madu atau Bageng

Daerah yang banyak membudidayakan /sentra produksi jeruk bali di Indonesia adalah di wilayah pulau Jawa  yaitu antara lain kabupaten Magetan, Madiun dan Pati. Jeruk bali madu banyak di budidayakan di daerah Pati yaitu di daerah Bageng, sehingga jeruk bali madu sering di namakan jeruk bali Bageng.


Cara Menanam Jeruk Bali.

Cara cara yang benar untuk menenam tanaman jeruk bali tidak jauh berbeda dengan menanam pohon pada umumnya. Tahapan tahapanya adalah sebagai berikut :

1 .Pemilihan Lahan

Lahan yang cocok untuk menanam phon jeruk bali yaitu lahan yang subur dan mendapat sinar matahari penuh. Jika di sekitar rumah anda teduh dan dipaksakan untuk menanam tanaman ini, maka tidak dapat hidup dengan baik apalgi untuk berbuah. Jika tidak mempunyai lahan yang cukup dapat juga di tanam pada pot atau istilah populernya Tabulampot (tanam buah dalam pot).

2. Pemilihan Bibit

Bibit tanaman jeruk bali pada umumnya diperoleh dengan cara mencangkok. Yang harus diperhatikan cara mencangkok tanaman ini antara lain : pilih induk yang baik dan sehat, dan pilih cabang yang pernah berbuah. Dengan memilih cabang yang pernah berbuah diharapkan tenaman jeruk bali kelak cepat berbuah. Jika membeli di toko bibit buah pilihlah yang ada buahnya, atau minimal sedang berbunga, sudah dapat dipastikan bibit tersebut akan cepat berbuah. Untuk lebih jelasnya baca : Teknik mencangkok tanaman agar tidak gagal

3. Penanamam

- Buatlah lubang pada lahan yang di pilih dengan ukuran minimal 50cm x 50cm x 50 cm. Lubang di buat lebih besar dari besar polibag bibit tanman jeruk bali dengan maksud agar dapat menampung campuran pupuk kandang lebih banyak.

- Butalah campuran pupuk kandang dan tanah subur dengan perbandingan 1:1. Tuanglah campuran tersebut di dasar lubang setinggi 30cm. Kemudian tanamlah bibit tanaman jeruk bali yang sudah disiapkan dangan membuang polibagnya. Timbun dan padatkan pelan pelan agar dapat berdiri tegak. Berilah steger atau kayu penopang agar tidak goyang ketika kena angin atau gangguan lainya. Jangan lupa untuk menyiram setelah bibit tertanam.

- Untuk menanam Tanaman jeruk bali pad pot dapat di baca : Tabulampot penyaluran hobby di lahan tetbatas

Perawatan Tanaman Jeruk Bali

Adapun cara perawatan pohon atau tanaman jeruk bali yang benar agar dapat berbuah lebih banyak dan tidak mati adalah sebagai berikut:

1. Penyiraman

Pada perawatan setelah penanaman disarankan untuk sering menyiram yaitu sehari sekali. Ketika tanaman jeruk bali sudah tumbuh baik dan subur dengan akar yang kuat penyiraman tidak diperlukan lagi karena tanaman ini tahan terhadap kekeringan. Pada musim kemarau yang panas terik dapat disiram seminggu sekali untuk mengurangi dehidrasi.

2. Pemupukan

Pupuk terbaik dapat di gunakan pupuk kandang, penggunaan pupuk kimiawi justru dapat membuat tanah menjadi tidak subur dan ketergantungan. Pupuk kimiawi ayau anorganaik dapat digunakan ketika tanaman tidak subur atau tidak kunjung berbuah. Untuk membuat daun lebat dan hijau segar dapat digunakan pupuk urea. Sedangkan untuk memacu pertumbuhan batang, akar dan buah dapat digunakan pupuk mejemuk, misalny pupuk NPK.

3. Pengandalian Hama dan Penyakit

Hama yang sering timbul pada tanaman jeruk bali yaitu ulat dan penggerek batang. Serangan ulat di tandai dengan banyaknya daun yang grepes dimakan ulat. Untuk membasminya dapat digunakan insecktisida yang dapat di bli di toko sarana produksi pertanian.
Sedangkan hama penggerk batang ditandai dengan adanya lubang atau keluarnya getah pada batang pohon jeruk bali. Cara membasminya dapat di gunakan pestisida yang dapat bekerja secara sistemik, yaitu mengalir bersama aliran getah atau suplai unsur hara dari akar. Pestisida ini contohnya Furadan 3G.  Cara aplikasinya : cangkulah tanah di sekitar tanaman kemudian taburkan lah furadan dan siram dengan air.

Mempraktikan variasi gerak melenggok berirama

Senam irama atau disebut juga aktivitas gerak berirama adalah gerakan senam yang dilakukan dalam irama musik, atau pembelajaran bebas yang dilakukan secara berirama. Aktivitas gerak berirama dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tidak menggunakan alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai, tongkat, bola, pita, topi dan lain-lain sebagainya.

Senam irama adalah senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa seni atau rasa keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak. Secara prinsip antara senam biasa dengan senam irama tidak ada perbedaan, hanya saja pada senam irama ditambahkan irama (ritme). Tekanan yang harus diberikan pada senam irama ialah: irama, kelentukan tubuh dan kontinuitas gerakan. Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda. Masuknya senam ini bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah.

Senam yang diperkenalkan pertama kali adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Pada tahun 1916, sistem itu digantikan sistem Swedia (yang menekankan pada gerak). Sistem ini dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda bernama Dr. H.F. Minkema. Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 merupakan akhir dari kegiatan senam yang berbau barat di Indonesia. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat diganti oleh “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang harus dilaksanakan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai. Senam irama termasuk kedalam jenis olahraga senam umum karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Mudah diikuti, (2) Tidak membutuhkan biaya yang mahal, (3) Diiringi musik atau nyanyian, (4) Melibatkan banyak peserta, dan (5) Bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
B. Pembelajaran Gerakan Langkah Kaki Gerak Berirama
Bentuk-bentuk gerakan langkah kaki antara lain sebagai berikut.
 1. Langkah Biasa
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a. Berdiri dengan sikap tegak rileks.
b. Langkahkan kaki kiri ke depan dan kedua lengan di samping badan.
c. Langkahkan kaki kanan ke depan dan jatuhkan pada tumit.
d. Lanjutkan melangkah dengan kaki kiri secara bergantian. 


2. Langkah Rapat

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

 a. Berdiri dengan sikap tegak rileks.
b. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c. Kemudian, melangkahkan kaki kiri di depan kaki kanan.
d. Lanjutkan kedua kaki rapat.

3. Langkah Keseimbangan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Berdiri dengan sikap tegak rileks.
b. Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan.
c. Hitungan 2: kaki kanan menyusul melangkah ke depan.
d. Ketika tumit kaki kanan masih terangkat, kaki kiri mundur diikuti kaki kanan mundur merapat. 

4. Langkah Depan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Berdiri dengan sikap anjur kiri.
b. Hitungan 1: silangkan kaki kiri di muka kaki kanan.
c. Hitungan 2: kaki kiri menyusul dan bersama-sama kaki kanan menyusul lagi (satu hep dua).
d. Selanjutnya, langkahkan kaki kiri, disusul kanan, kemudian diikuti langkah kiri.

5. Langkah Silang

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Berdiri dengan sikap anjur kiri.
b. Hitungan 1: silangkan kaki kiri di muka kaki kanan.
c. Kruispas dapat pula dilakukan ke belakang.
d. Langkah silang ini dilakukan dengan irama 2/4.

C. Pembelajaran Gerakan Ayunan Lengan Aktivitas Gerak Berirama

Bentuk-bentuk gerakan ayunan lengan antara lain sebagai berikut :

1. Gerakan Ayunan Satu Lengan Depan Belakang

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap permulaan berdiri tegak, melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
b. Hitungan 1: ayun lengan kiri ke belakang diikuti kedua lutut mengeper.
c. Hitungan 2: ayunkan kembali tangan kiri ke depan.
d. Hitungan 3- : sama dengan hitungan 1–2 hanya dilakukan dengan tangan kanan.
e. Lakukan pembelajaran ini 6x4 hitungan dengan irama 4/4.

2. Gerakan Ayunan Satu Lengan ke Samping

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan
b. Hitungan 1: ayunkan lengan kiri dari depan ke samping kiri diikuti kedua lutut mengeper.
c. Hitungan 2: ayunkan kembali lengan kiri ke depan.
d. Hitungan 3-4, lengan kanan melakukan gerakan seperti tangan kiri pada hitungan 1 dan 2.

3. Gerakan Ayunan Satu Lengan ke Samping Bersamaan dengan Memindahkan Berat Badan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap permulaan berdiri tegak, ayunkan kedua lengan ke samping kanan
b. Hitungan 1: ayunkan lengan kiri ke kiri.
c. Hitungan 2: ayunkan lengan kanan ke kiri bersamaan dengan memindahkan berat badan ke kiri dan kedua lutut mengeper.
d. Hitungan 3: ayunkan lengan kanan kembali ke kanan.
e. Hitungan 4: ayunkan lengan kiri ke kanan bersamaan memindahkan berat badan ke kanan, kedua lutut mengeper.

4. Gerakan Ayunan Dua Lengan Depan Belakang

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
b. Hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke belakang.
c. Hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.
d. Hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui bawah di samping badan.
e. Hitungan 5,6,7,8: pembelajaran sama dengan pembelajaran 1,2,3,4, tetapi arahnya berlawanan

 5. Gerakan Ayunan Dua Lengan Silang Depan di Muka Badan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan direntangkan.
b. Hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di muka badan.
c. Hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.
d. Hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di belakang badan.
e. Hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali. Hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan 1,2,3, dan 4.

6. Gerakan Variasi Langkah Kaki dan Ayunan Lengan

Tujuan gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama adalah untuk mengombinasikan teknik gerakan-gerakan gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama, coba rasakan teknik-teknik gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama yang mana mudah dan sulit dilakukan.

Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakangerakan tersebut. Rangkaian gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama dapat dilakukan dengan cara: perorangan dan berpasangan.

Dalam melakukan gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti: kerja sama, tanggung jawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.
Bentuk-bentuk rangkaian gerakan variasi langkah kaki dan ayunan lengan aktivitas gerak berirama antara lain sebagai berikut.

a. Variasi Gerakan Langkah ke Depan dan Gerakan Tangan ke Atas

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1) Sikap permulaan tegak, langkahkan kaki kiri, kedua lengan ke samping.
2) Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke depan, ayun kedua lengan lurus ke atas.
3) Hitungan 2: pindahkan berat badan ke belakang sambil membungkukkan badan ke muka, ujung tangan ke ujung kaki, pandangan ke perut.
4) Hitungan 3, tegak kembali.
5) Hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan kedua lengan kembali ke sikap semula.
6) Hitungan 5,6,7, dan 8 sama hanya ganti kaki kiri.

b. Variasi Gerakan Langkah ke Samping dengan Gerakan Tangan Memutar

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1) Sikap permulaan tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua lengan ke samping badan.
2) Hitungan 1: langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua lengan lurus ke atas.
3) Hitungan 2: liukkan badan ke samping kanan dengan memindahkan berat badan ke kiri, kaki kanan lurus, dan kaki kiri ditekuk.
4) Hitungan 3, tegak kembali.
 5) Hitungan 4: kaki kiri dirapatkan dan kedua lengan kembali ke samping badan.

D. Kombinasi Gerakan Langkah Kaki dan Gerakan Ayunan Lengan

Aktivitas gerak berirama adalah gerakan yang disesuaikan dengan irama yang mengiringinya. Dalam aktivitas gerak berirama, gerakan dilakukan dengan mengikuti irama.
1.) Pembelajaran 1 : Gerakan Ayunan Satu Lengan ke Belakang dan ke Depan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
a. Sikap awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan lurus ke depan.
b. Pelaksanaan gerakan:
1) hitungan 1 : lengan kiri diayunkan kebelakang
2) hitungan 2 : lengan kiri diayunkan ke depan.
3) hitungan 3 : lengan kanan diayunkan ke belakang.
4) hitungan 4 : lengan kanan diayunkan ke depan , pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
c. Sikap akhir Kembali ke sikap semula.

2. Pembelajaran 2 : Gerakan Ayunan Dua Lengan ke Belakang dan ke Depan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.
2) Hitungan 2 : kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
3) Hitungan 3 : kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan.
4) Hitungan 4 : kedua lengan diayunkan kembali ke depan. Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
c. Sikap akhir Kembali ke sikap semula.

3. Pembelajaran 3 : Gerakan Ayunan Lengan Silang dan Rentang di Muka Badan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : kedua lengan disilangkan di depan dada.
2) Hitungan 2 : kedua lengan terentang setinggi bahu.
3) Hitungan 3 : arahkan pandangan ke bahu kanan secara bergantian.
 c. Sikap akhir Kembali ke sikap semula.

4. Pembelajaran 4 : Gerakan Ayunan Lengan Melingkar di Atas Kepala

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : kedua lengan diayunkan ke kanan melingkar ke dalam satu lingkaran di atas kepala.
2) Hitungan 2 : berdiri tegak, langkahkan kaki kanan dan kedua lengan lurus ke depan.
3) Hitungan 3 : kedua lengan diayunkan ke kiri melingkar ke dalam satu lingkaran di atas kepala.
4) Hitungan 4 : berdiri tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua lengan lurus ke depan. Pandangan mengikuti gerakan lengan.
c. Sikap akhir Kembali ke sikap semula.

5. Pembelajaran 5 : Gerakan Ayunan Satu Lengan Horizontal ke Kiri dan ke Kanan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

 a. Sikap Awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : lengan kiri diayun ke kanan di depan badan.
2) Hitungan 2 : lengan kiri diayun ke kiri (sikap semula).
3) Hitungan 3 : lengan kanan diayun ke kiri di depan badan.
4) Hitungan 4 : lengan kanan diayun ke kanan (sikap semula) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
c. Sikap akhir Kembali ke sikap semula.

6. Pembelajaran 6 : Gerakan Ayunan Kedua Lengan Ditarik ke Dada dan Didorong ke Depan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap Awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : kedua lengan diluruskan di depan dada.
2) Hitungan 2 : kedua lengan ditarik di depan dada.
3) Hitungan 3 : kedua lengan didorong ke depan (sikap semula) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
c. Sikap Akhir Kembali ke sikap semula.

7. Pembelajaran 7 : Gerakan Ayunan Dua Tangan Setinggi Bahu

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap Awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua lengan lurus ke samping kanan.
b. Gerakannya                                        
1) Hitungan 1 : kedua lengan diayunkan ke kiri.
2) Hitungan 2 : kedua lengan diayunkan ke kanan.
3) Hitungan 3 : kedua lengan diayun melingkar satu lingkaran ke kiri di atas kepala.
4) Hitungan 4 : kedua lengan lurus ke samping kiri. Setiap gerakan ini diulang, ayunan lengan dari samping kiri
c. Sikap Akhir Kembali ke sikap semula.

8. Pembelajaran 8 : Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Kaki Kanan dan
Kiri Secara Bergantian

Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

a. Sikap awal Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua tangan
direntangkan.
b. Gerakannya
1) Hitungan 1 : tangan kanan diayun menyentuh ujung kaki kiri dan
badan membungkuk.
2) Hitungan 2 : tangan kembali diayun ke sikap semula.
3) Gerakan dilakukan bergantian dengan tangan kiri.
c. Sikap Akhir Kembali ke sikap semula.


Menyebut/membaca penjumlahan dua bilangan

1. Pahami tentang garis bilangan. Garis bilangan mengubah matematika dasar menjadi sesuatu yang nyata dan fisik yang dapat kamu lihat. Hanya dengan menggunakan beberapa tanda dan akal, kita bisa menggunakannya seperti kalkulator untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan.
  1. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 2
    2
    Gambarkan garis bilangan dasar. Bayangkan atau gambarkan garis lurus yang rata. Buatlah tanda titik di tengah garismu. Tuliskan 0 atau nol di sebelah tanda titik ini.
    • Buku matematikamu mungkin menyebut titik ini sebagai titik awal karena titik ini merupakan titik permulaan dari semua bilangan.
  2. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 3
    3
    Gambarkan dua tanda titik, masing-masing di kanan dan kiri nolmu. Tuliskan -1 di sebelah tanda titik di kiri dan 1 di sebelah tanda titik di kanan. Ini adalah bilangan bulat yang terdekat dengan nol.
    • Jangan khawatir untuk membuat jarak antar titik sama persis – selama kamu mengetahui arti setiap titik, garis bilangan bisa digunakan.
    • Sisi kiri adalah sisi awal kalimat.
  3. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 4
    4
    Lengkapi garis bilanganmu dengan menambahkan lebih banyak bilangan. Buatlah lebih banyak tanda titik ke kiri dari -1 dan ke kanan dari 1. Ke kiri, dari -1, tandai titikmu dengan -2, -3, dan -4. Ke kanan, dari 1, tandai titikmu dengan 2, 3, dan 4. Kamu bisa terus melanjutkan jika kamu memiliki tempat di kertasmu.
    • Contoh di gambar menunjukkan garis bilangan dari -6 hingga 6.
  4. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 5

    Pahami tentang bilangan bulat positif dan negatif. Bilangan bulat positif, juga disebut bilangan natural, adalah bilangan bulat lebih besar dari nol. 1, 2, 3, 25, 99, dan 2007 adalah bilangan bulat positif. Bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat yang kurang dari nol (seperti -2, -4, dan -88).
    • Bilangan bulat adalah cara lain untuk menyebut bilangan cacah. Pecahan seperti 1/2 (setengah) hanyalah sebagian dari bilangan, sehingga bukan bilangan bulat. Sama seperti desimal, misalnya 0,25 (nol koma dua lima); desimal bukanlah bilangan bulat.
  5. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 6
    6
    Mulailah menyelesaikan 1+2 dengan meletakkan jarimu di titik 1. Kita akan menyelesaikan soal penjumlahan sederhana 1+2 menggunakan garis bilangan yang baru saja kamu buat. Bilangan pertama adalah 1, jadi mulailah letakkan jarimu di bilangan tersebut.
    • Apakah soal ini terlalu mudah? Jika kamu pernah menjumlahkan, kamu mungkin mengetahui jawaban 1+2. Bagus: jika kamu mengetahui hasilnya, akan lebih mudah untuk memahami cara kerja garis bilangan. Kemudian, kamu bisa menggunakan garis bilangan untuk menyelesaikan soal penjumlahan yang lebih sulit atau mempersiapkan matematika yang lebih sulit seperti aljabar.
  6. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 7
    7
    Jumlahkan 1+2 dengan memindahkan jarimu 2 titik ke kanan. Geserlah jarimu ke kanan, menghitung jumlah titik (bilangan lain) yang kamu lewati. Jika kamu sudah melewati 2 titik yang baru, berhenti. Bilangan yang ditunjukkan oleh jarimu adalah jawabannya, 3.
  7. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 8
    8
    Tambahkan bilangan bulat positif apa pun dengan berpindah ke kanan pada garis bilangan. Misalkan kita ingin menyelesaikan 3+2. Mulailah dari 3, berpindahlah ke kanan atau tambahkan 2 titik. Kita berhenti di 5. Soal ini ditulis 3 + 2 = 5.
  8. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 9
    9
    Kurangi bilangan bulat positif dengan berpindah ke kiri pada garis bilangan. Misalkan, kita ingin menyelesaikan 6 -4, kita mulai dari 6, berpindah ke kiri 4 titik, dan berhenti di 2. Soal ini ditulis 6 - 4 = 2.

Metode 2
Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Negatif Menggunakan Garis Bilangan

  1. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 10
    1
    Pelajari tentang garis bilangan. Jika kamu tidak tahu cara membuat garis bilangan, kembalilah ke bagian Menjumlahkan dan Mengurangkan Bilangan Positif Menggunakan Garis Bilangan untuk mempelajari cara membuatnya.
  2. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 11
    2
    Pahami tentang bilangan negatif. Bilangan positif ditandai dengan arah ke kanan pada garis bilangan. Bilangan negatif ditandai dengan arah kiri pada garis bilangan. Menjumlahkan bilangan negatif berarti memindahkan titik ke kiri pada garis bilangan.
    • Misalnya, kita jumlahkan 1 dan -4. Bisanya, soal ini dituliskan seperti ini:
      1 + (-4)

      . Pada garis bilangan, kita mulai dari 1, berpindah 4 titik ke kiri dan berhenti di -3.
  3. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 12
    3
    Gunakan persamaan dasar untuk memahami penjumlahan bilangan negatif. Perhatikan bahwa -3, jawaban kita, adalah bilangan yang akan kita dapatkan jika kita mengerjakan 1 – 4. Menjumlahkan 1 + (-4) dan mengurangkan 4 dari 1 merupakan soal yang sama. Kita bisa menuliskannya sebagai persamaan, kalimat matematika yang menunjukkan kesetaraan:
    1 + (-4) = 1 - 4 = -3
  4. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 13
    4
    Daripada menjumlahkan bilangan negatif, ubahlah menjadi soal pengurangan dengan menggunakan bilangan positif. Seperti yang bisa kita lihat dari persamaan sederhana di atas, kita bisa melakukan keduanya – mengubah penjumlahan bilangan negatif menjadi pengurangan bilangan positif dan sebaliknya. Kamu mungkin pernah diajari mengubah negatif-positif menjadi negatif tanpa mengetahui alasannya – inilah alasannya.
    • Misalnya, -4. Saat kita menjumlahkan -4 dan 1, kita mengurangi 1 dengan 4. Bisa dituliskan dalam matematika dengan menulis

      1 + (-4) = 1 - 4


      . Kita bisa menuliskan ini pada garis bilangan, mulai dari titik awal kita di 1, kemudian menambahkan 4 titik ke kiri (dengan kata lain, menambahkan -4). Karena ini adalah persamaan, satu hal setara dengan hal lain – sehingga kebalikannya juga benar

      1 - 4 = 1 + (-4)
  5. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 14
    5
    Pahami cara pengurangan bilangan negatif pada garis bilangan. Pada garis bilangan, mengurangi bilangan negatif sama dengan mengurangi panjang. Ayo kita mulai dengan 5 - 8.
    • Pada garis bilangan, kita mulai titik awal kita di 5, dikurangi 8, dan berhenti di -3.
  6. Gambar berjudul Add and Subtract Integers Step 15

permasalahan yang ada di lingkungan sekitar

permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar 
Bidang sosial
Permasalah yang sering terjadi di lingkungan sekitar saya adalah tindakan kriminal yaitu pencurian. Kebanyakan pencurian terjadi di pagi ataupun siang hari karena pada saat itu lingkungan daerah saya amat sepi.
2.      Bidang budaya
Kurangnya budaya membuang sampah pada tempatnya. Karena kurangnya kesadaran akan buang sampah pada tempatnya akibatnya sungai daerah rumah saya sangat kotor sekali.
3.      Bidang ekonomi
Pengangguran dan kemiskinan permasalahan umum yang sering terjadi dimanapun.
4.      Bidang politik
Kurangnya peran warga sekitar dalam pemilihan pengurus RT, karena kurangnya jalinan informasi sesama warga.

Kebijakan untuk Mengatasi Permasalah tersebut
  1. Mengadakan simkamling rutin
  2. Kerja bakti setiap minggu
  3. Mengadakan PROKASIH
  4. Membuka lapangan pekerjaan
  5. Mengadakan pemilihan RT secara transparan dan rutin
Upaya Bersama yang telah dilakukan
  1. Ikut serta dalam siskamling
  2. Bergabung dalam kerja bakti dan saling mengingatkan jangan buang sampah sembarangan
  3. Membuka usaha yang bisa membantu warga yang tidak bekerja.
  4. Ikut serta dalam pemilihan RT

penjumlahan sampai 20 dengan bantuan benda kongkrit dan mengingatnya dengan berbagai cara

Proses hasil belajar didapat dari belajar itu sendiri. Belajar adalah suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi proses melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak dan latihan. Itu sebabnya, dalam proses belajar, guru harus dapat membimbing da memfasilitasi ( mengajarkan, melatih, mendidik, mengarahkan, dan mengevaluasi ) siswanya agar siswa dapat melakukan proses-proses tersebut. Proses belajar harus diupayakan secara efektif agar terjadi adanya perubahan tinkah laku siswa yang disebabkan oleh proses-proses tersebut. (Sri Anitah W, 2009:2.7)
Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh dua faktor, antara lain yaitu:
1.    Faktor dari diri siswa sendiri ( intrinsik ) diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan serta kebiasaan siswa. Salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukannya merupakan kebutuhan dirinya.
2.    Faktor dari luar siswa ( ekstrinsik ) diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik ( termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira dan menyenangkan ), lingkungan social budaya, lingkungan keluarga, program sekolah ( termasuk dukungan komite sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman skolah ). Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. ( Sri Anitah W, dkk, 2009:2.7 )
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa Sekolah Dasar dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan:
1.    Kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan.
2.    Kemampuan mengidentifikasi atau membuat sejumlah pertanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati, dan didengar.
3.    Kemampuan mengorganisasi hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan.
4.    Kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.

mengucapkan terima kasih secara tepat

Bersikaplah tulus saat berterima kasih. Anda harus berterima kasih secara jujur dan tulus pada seseorang karena Anda bersyukur atas sesuatu yang mereka lakukan. Anda tidak boleh berterima kasih kepada seseorang karena Anda diperintahkan untuk melakukannya atau karena Anda merasa hal tersebut diwajibkan. Terima kasih yang tidak tulus akan tampak jelas dan tidak dihargai. [4]
  • Hal ini merupakan sesuatu yang penting bagi mereka yang bekerja di lingkungan penjualan barang eceran. Pada lingkungan tersebut mereka merasa wajib untuk berterima kasih kepada pelanggan secara berkala. Jika Anda tidak benar-benar tulus berterima kasih, pelanggan bisa mengetahuinya. Bahkan jika pekerjaan Anda memang untuk berterima kasih kepada pelanggan, Anda masih bisa melakukannya dengan tulus.

• Memberikan contoh sikap positif terhadap simbol-simbol dalam lambang Negara “Garuda Pancasila”

Lambang Garuda Pancasila merupakan lambang negara yang begitu lengkap. Lambang ini terdiri atas kumpulan lambang-lambang yang masing-masing memiliki arti dan maksud baik  tersurat maupun yang tersirat. Namun demikian masing-masing bagian lambang itu tidak bendiri sendiri-sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan sebuah lambang Garuda Pancasila yang utuh. Berikut ini akan dijelaskan makna dari lambang Garuda Pancasila :
  Burung Garuda
      Kerangka dasar lambang Garuda Pancasila berujud Burung Garuda. Burung  Garuda adalah raja dari segala burung. Burung Garuda juga dikenal sebagai Burung Sakti Elang Rajawali. Terkait dengan ini, Burung Garuda melambang kekuatan dan gerak yang dinamis yang terlihat dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke angkasa. Burung Garuda dengan sayap mengembang siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara.
Sikap dan perilaku positif menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh Indonesia sehubungan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditunjukkan antara lain :
  • 1. Mengembangkan sikap gotong royong dan kekeluargaan dengan lingkungan masyarakat sekitar.
  • 2. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan kepentingan orang lain/umum, seperti : mencoret-coret tembok/pagar sekolah atau orang lain, merusak sarana sekolah/umum, dan sebagainya.
  • 3. Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar (solusi) masalah-masalah pribadi, masyarakat, bangsa dan negara.
  • 4. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial melalui karya nyata, seperti : melatih tenaga produktif untuk trampil dalam sablon, perbengkelan, teknologi tepat guna, membuat pupuk kompos, dan sebagainya.

bantuan keselamatan tenggelam di air /kolam renang (mengangkat korban dari posisi telungkup pada bagian perut ,nafas buatan dari mulut, membantu denyut jantung)

Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.

Kecelakaan di sekitar kolam renang atau di air bisa bermacam-macam. Namun yang biasanya terjadi adalah sebagai berikut :

a. Berhenti bernafas secara mendadak
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas yaitu , kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/ hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Pastikan mulut korban maupun penolong dalam keadaan bersih. Penolong membuka mulut lebar-lebar, ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit

b. Memar
Memar terjadi karena trauma/benturan benda keras. Misalnya ketika berlari di sekitar kolam yang licin atau terbentur dinding kolam ketika berenang akibat mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dalam air. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya. Tindakan yang diberikan yaitu :
1) Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan).
2) Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
3) Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar.
4) Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.

c. Shok
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah

3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
(1) 1 sendok teh garam dapur
(2) ½ sendok teh tepung soda kue
(3) 4-5 gelas air
(4) dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.

d. Kram
Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menimbulkan nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan aktivitas yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya ketika sedang tidur malam. Kram bisa disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot yang terkena. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram bisa dicegah dengan menghindari olah raga setelah makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur.
Pada saat berenang mungkin sering terjadi kram pada kaki. Cobalah mengatasinya dengan menarik bagian kram ke arah berlawanan secara perlahan.
Tahanlah posisi tersebut selama beberapa detik sehingga ketegangan pada otot mengendur. Setelah sakit reda, tak ada salahnya melakukan pemijitan sekitar 5-10 menit di area kram untuk mengendurkan otot sekaligus memberikan kehangatan.
Patut diketahui kram juga bisa terjadi akibat kelelahan, seperti setelah berolah raga. Bila hal ini yang terjadi, bisa dikompres dengan menggunakan ice pack di sekitar area kram, bukan tepat di atas area kram. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.

e. Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan  pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang (misal dalam keadaan histeris).
Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit.
Pingsan dapat juga terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut: siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne atau minyak yang baunya menyengat namun tidak membahayakan : minyak angin.

f. Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
1) Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
2) Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada mulut korban.
3) Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda.
4) Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher.
5) Periksa mata korban.
6) Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
7) Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
8) Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Cara membawa korban tenggelam:
Cara memegang / membawa korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain: pada rambut, pada pelipis, pada dagu, pada dada.
A.IRAMA Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan) pada not. Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran, (3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa, poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan. Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain sebagai berikut: 1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali nilai ketukannya dari dua nada tersebut. 2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut. 3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya. 4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5 dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya. 5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih, memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang dihubungkan. Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama. Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama maupun dengan menggunakan lagu secara lansung. Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara praktis bukan dijelaskan secara teoritis. Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama. Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak. Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat bergerak bolak – balik di muka sebuah skala Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain : a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ; kurang lambat. b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ; sedang,(3) anandante; sedang. c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3) allegro vivace; cepat sekali. d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata; diperpanjang. Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama. Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil), birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung. Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan garis penutup. Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu, india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda antara satu instrument dengan instrument lainnya. Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya dengan tangan dibantu tongkat. Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah, terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak, indah, dan harmonis. MELODI Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur irama. Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya. Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu : c-d-e-f-g-a-b-c do –re -mi–fa – so –la – ti – do 24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48 Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe). Notasi melodi dapat diajarkan dengan: 1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda : d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’. 2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yangdisebut oktaf. 3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya. 4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not (notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong, kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali spasi. Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8 nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada pentatonis, tangga nada pelog dan slendro. Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang menunjukkan nada dasar suatu tangga nada. Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada c-d-e-f-g-a-b-c. Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu : 1.Kunci G atau kunci biola 2.Kunci F atau kunci bas 3.Kunci C atau kunci alto Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ; c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi, menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal. Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½nada lebih rendah dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya. Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain : a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna) b. Sekond; besar dan kecil selalu disona c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna) d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan berkurang seperti terts besar e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik, sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan suara sekst dan terts banyak digunakan. g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan), tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan lagu. h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang berkurang seperti septim besar. Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat pada tangga nada mayor dan minor.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
A.IRAMA Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan) pada not. Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran, (3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa, poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan. Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain sebagai berikut: 1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali nilai ketukannya dari dua nada tersebut. 2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut. 3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya. 4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5 dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya. 5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih, memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang dihubungkan. Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama. Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama maupun dengan menggunakan lagu secara lansung. Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara praktis bukan dijelaskan secara teoritis. Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama. Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak. Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat bergerak bolak – balik di muka sebuah skala Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain : a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ; kurang lambat. b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ; sedang,(3) anandante; sedang. c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3) allegro vivace; cepat sekali. d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata; diperpanjang. Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama. Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil), birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung. Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan garis penutup. Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu, india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda antara satu instrument dengan instrument lainnya. Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya dengan tangan dibantu tongkat. Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah, terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak, indah, dan harmonis. MELODI Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur irama. Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya. Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu : c-d-e-f-g-a-b-c do –re -mi–fa – so –la – ti – do 24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48 Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe). Notasi melodi dapat diajarkan dengan: 1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda : d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’. 2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yangdisebut oktaf. 3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya. 4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not (notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong, kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali spasi. Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8 nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada pentatonis, tangga nada pelog dan slendro. Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang menunjukkan nada dasar suatu tangga nada. Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada c-d-e-f-g-a-b-c. Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu : 1.Kunci G atau kunci biola 2.Kunci F atau kunci bas 3.Kunci C atau kunci alto Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ; c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi, menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal. Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½nada lebih rendah dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya. Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain : a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna) b. Sekond; besar dan kecil selalu disona c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna) d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan berkurang seperti terts besar e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik, sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan suara sekst dan terts banyak digunakan. g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan), tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan lagu. h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang berkurang seperti septim besar. Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat pada tangga nada mayor dan minor.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
A.IRAMA Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan) pada not. Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran, (3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa, poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan. Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain sebagai berikut: 1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali nilai ketukannya dari dua nada tersebut. 2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut. 3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya. 4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5 dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya. 5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih, memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang dihubungkan. Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama. Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama maupun dengan menggunakan lagu secara lansung. Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara praktis bukan dijelaskan secara teoritis. Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama. Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak. Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat bergerak bolak – balik di muka sebuah skala Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain : a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ; kurang lambat. b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ; sedang,(3) anandante; sedang. c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3) allegro vivace; cepat sekali. d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata; diperpanjang. Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak lurus yang disebut satu birama. Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil), birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung. Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan garis penutup. Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu, india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda antara satu instrument dengan instrument lainnya. Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya dengan tangan dibantu tongkat. Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah, terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak, indah, dan harmonis. MELODI Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur irama. Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran, baik lama maupun kecepatan getarannya. Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu : c-d-e-f-g-a-b-c do –re -mi–fa – so –la – ti – do 24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48 Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe). Notasi melodi dapat diajarkan dengan: 1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda : d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’. 2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari tujuh nada yangdisebut oktaf. 3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya. 4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not (notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong, kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali spasi. Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8 nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada. Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada pentatonis, tangga nada pelog dan slendro. Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang menunjukkan nada dasar suatu tangga nada. Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada c-d-e-f-g-a-b-c. Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu : 1.Kunci G atau kunci biola 2.Kunci F atau kunci bas 3.Kunci C atau kunci alto Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ; c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi, menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal. Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½nada lebih rendah dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik), ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya. Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain : a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna) b. Sekond; besar dan kecil selalu disona c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna) d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan berkurang seperti terts besar e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik, sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan suara sekst dan terts banyak digunakan. g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan), tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan lagu. h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang berkurang seperti septim besar. Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat pada tangga nada mayor dan minor.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647