Pertolongan pertama pada kecelakaan
adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat
kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran
menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah
dan mempercepat penyembuhan.
Kecelakaan di sekitar kolam renang atau di air bisa bermacam-macam. Namun yang biasanya terjadi adalah sebagai berikut :
a. Berhenti bernafas secara mendadak
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas yaitu , kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/ hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Pastikan mulut korban maupun penolong dalam keadaan bersih. Penolong membuka mulut lebar-lebar, ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. Memar
Memar terjadi karena trauma/benturan benda keras. Misalnya ketika berlari di sekitar kolam yang licin atau terbentur dinding kolam ketika berenang akibat mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dalam air. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya. Tindakan yang diberikan yaitu :
1) Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan).
2) Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
3) Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar.
4) Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.
c. Shok
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
Kecelakaan di sekitar kolam renang atau di air bisa bermacam-macam. Namun yang biasanya terjadi adalah sebagai berikut :
a. Berhenti bernafas secara mendadak
P3K bagi pasien yang berhenti bernafas yaitu , kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/ hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka
3) Pastikan mulut korban maupun penolong dalam keadaan bersih. Penolong membuka mulut lebar-lebar, ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
b. Memar
Memar terjadi karena trauma/benturan benda keras. Misalnya ketika berlari di sekitar kolam yang licin atau terbentur dinding kolam ketika berenang akibat mata dalam keadaan mata kurang memperhatikan dalam air. Tanda yang terlihat adanya benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai wama kebiruan ( dapat muncul esok hari ). Benjol dan kebiruan disebabkan karena pembuluh darah pada bagian yang terkena benturan pecah dan darah masuk kejaringan sekitarnya. Tindakan yang diberikan yaitu :
1) Cara mengatasinya jika tidak ada luka langsung dikompres dingin pada bagian yang terbentur. Hal ini untuk mencegah bertambah banyak darah yang merembes ke jaringan. Pengompresan juga akan mengurangi udema (pembengkakan).
2) Pada hari berikut dilihat kondisi pembengkakan berkurang atau tidak. Pada periode ini penatalaksanaan ditujukan untuk mengurangi/menghilangkan pembengkakan. Cara yang digunakan dengan memberikan kompres panas selama 3-5 menit, untuk melebarkan pembutuh darah setempat, setelah itu dikompres dingin selama 1-2 menit. Hal ini dilakukan 4 - 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
3) Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan kompres panas yakni suhu panas jangan sampai menimbulkan luka bakar.
4) Kompres panas dapat menggunakan air panas dalam kantong atau dengan obat pemanas kulit ( salep/ krim / balsam ). Penggunaan obat yang ditempatkan pada kulit perlu diperhatikan efeknya.
c. Shok
Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah
b) Merasa lemas
c) Muka pucat
d) Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
e) Merasa haus
f) Merasa mual
g) Nafas tidak teratur
h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan
b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
c) Memberi nafas buatan
d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi
kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk
menambah aliran darah ke jantung dan otak. Bila kaki tidak patah,
tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
(1) 1 sendok teh garam dapur
(2) ½ sendok teh tepung soda kue
(3) 4-5 gelas air
(4) dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
d. Kram
Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menimbulkan nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan aktivitas yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya ketika sedang tidur malam. Kram bisa disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot yang terkena. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram bisa dicegah dengan menghindari olah raga setelah makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur.
Pada saat berenang mungkin sering terjadi kram pada kaki. Cobalah mengatasinya dengan menarik bagian kram ke arah berlawanan secara perlahan.
Tahanlah posisi tersebut selama beberapa detik sehingga ketegangan pada otot mengendur. Setelah sakit reda, tak ada salahnya melakukan pemijitan sekitar 5-10 menit di area kram untuk mengendurkan otot sekaligus memberikan kehangatan.
Patut diketahui kram juga bisa terjadi akibat kelelahan, seperti setelah berolah raga. Bila hal ini yang terjadi, bisa dikompres dengan menggunakan ice pack di sekitar area kram, bukan tepat di atas area kram. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
e. Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang (misal dalam keadaan histeris).
Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit.
Pingsan dapat juga terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut: siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne atau minyak yang baunya menyengat namun tidak membahayakan : minyak angin.
f. Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
1) Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
2) Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada mulut korban.
3) Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda.
4) Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher.
5) Periksa mata korban.
6) Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
7) Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
8) Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Cara membawa korban tenggelam:
Cara memegang / membawa korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain: pada rambut, pada pelipis, pada dagu, pada dada.
b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya
d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
(1) 1 sendok teh garam dapur
(2) ½ sendok teh tepung soda kue
(3) 4-5 gelas air
(4) dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
d. Kram
Kram merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya menimbulkan nyeri. Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan aktivitas yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya ketika sedang tidur malam. Kram bisa disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot yang terkena. Kram paling sering terjadi pada otot betis atau kaki. Kram biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Kram bisa dicegah dengan menghindari olah raga setelah makan dan meregangkan otot-otot sebelum berolah raga dan sebelum tidur.
Pada saat berenang mungkin sering terjadi kram pada kaki. Cobalah mengatasinya dengan menarik bagian kram ke arah berlawanan secara perlahan.
Tahanlah posisi tersebut selama beberapa detik sehingga ketegangan pada otot mengendur. Setelah sakit reda, tak ada salahnya melakukan pemijitan sekitar 5-10 menit di area kram untuk mengendurkan otot sekaligus memberikan kehangatan.
Patut diketahui kram juga bisa terjadi akibat kelelahan, seperti setelah berolah raga. Bila hal ini yang terjadi, bisa dikompres dengan menggunakan ice pack di sekitar area kram, bukan tepat di atas area kram. Yang paling parah bila terjadi kram perut, apabila terjadi kram perut pada siswa saat belajar renang tidak ada alternatif lain segera dibawa ke dokter.
e. Pingsan
Pingsan adalah suatu keadaan seseorang kehilangan kesadarannya. Hal ini sering terjadi karena kondisi fisik ataupun mental tidak baik. Cara mengatasi keadaan ini, sebelum melakukan tindakan perhatikan pernapasannya. Bila masih bernafas segera baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari dada dan kaki, pakaian yang kencang dilonggarkan. Badan dihangatkan. Pingsan karena kejiwaan agak sulit ditangani sebab biasanya disertai kejang (misal dalam keadaan histeris).
Bila tidak bernapas, raba nadinya, bila tidak teraba, lakukan resusitasi jantung paru. Bila tidak dapat segera rujuk ke rumah sakit.
Pingsan dapat juga terjadi karena kelelahan saat berenang atau karena mengidap penyakit lain seperti typhus atau penyakit ayan. Pertolongannya adalah sebagai berikut: siswa dibaringkan di tempat yang aman, teduh dan kering. Posisi tubuh terlentang kepada dimiringkan pakaian renang dikendurkan dibagian yang menghambat pernapasan dan pada pernapasannya diberikan minyak cologne atau minyak yang baunya menyengat namun tidak membahayakan : minyak angin.
f. Tenggelam
Pertolongan pertama pada korban yang tenggelam adalah sebagai berikut:
1) Baringkan tubuh korban dalam posisi terlentang serta kepala menghadap ke belakang.
2) Berikan nafas buatan dengan meniupkan udara nafas pada mulut korban.
3) Miringkan kepala korban dan buka mulut korban dengan jari-jari tangan anda.
4) Dalam posisi miring periksa denyut nadi korban pada bagian leher.
5) Periksa mata korban.
6) Lakukan napas buatan yang kedua dengan menekan tulang rusuk dada bagian bawah berulang kali.
7) Apabila napas korban sudah normal, ubah posisi terlentang menjadi telungkup kepala dimiringkan.
8) Apabila PPPK yang Anda lakukan belum juga berhasil, segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
Cara membawa korban tenggelam:
Cara memegang / membawa korban pada saat menolong ada 4 macam antara lain: pada rambut, pada pelipis, pada dagu, pada dada.
A.IRAMA
Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu
mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama
merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam
lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan
erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan)
pada not.
Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom
maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran,
(3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis
penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa,
poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan.
Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan
perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus
berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain
sebagai berikut:
1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah
dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali
nilai ketukannya dari dua nada tersebut.
2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan
angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not
tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut.
3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not
yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal
bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.
4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah
lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5
dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya
menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.
5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih,
memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang
dihubungkan.
Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk
mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca
notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau
menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti
sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara
perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama.
Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama
maupun dengan menggunakan lagu secara lansung.
Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti
dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara
praktis bukan dijelaskan secara teoritis.
Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur
yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula
terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan
sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama.
Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan
pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan
dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan
dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi
dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak.
Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan
Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam
lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan
ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan
menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom
Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo
suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat
bergerak bolak – balik di muka sebuah skala
Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain :
a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat
lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ;
kurang lambat.
b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ;
sedang,(3) anandante; sedang.
c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3)
allegro vivace; cepat sekali.
d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando
atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang
cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata;
diperpanjang.
Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang
berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama
perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak
lurus yang disebut satu birama.
Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil),
birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung.
Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan
garis penutup.
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam
satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan
teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan
pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola
irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope
terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya
mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola
suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang
digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu,
india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama
yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam
disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama
secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda
antara satu instrument dengan instrument lainnya.
Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan
musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang
berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam
memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau
sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan
ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya
dengan tangan dibantu tongkat.
Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap
komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah,
terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan
tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak,
indah, dan harmonis.
MELODI
Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan
getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan
mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian
bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya
akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur
irama.
Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara
bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa
getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi
dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang
tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama
maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran,
baik lama maupun kecepatan getarannya.
Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak
jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi
suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu :
c-d-e-f-g-a-b-c
do –re -mi–fa – so –la – ti – do
24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48
Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu
nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada
dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe).
Notasi melodi dapat diajarkan dengan:
1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I
r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat
sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda :
d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’.
2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri
dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk
tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari
tujuh nada yangdisebut oktaf.
3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah
mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya
pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab
tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi
ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan
mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya.
4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik
diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not
(notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong,
kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah
tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not
balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali
spasi.
Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak
tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada
disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8
nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada
diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada.
Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada
minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada
pentatonis, tangga nada pelog dan slendro.
Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada
tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan
tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan
mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda
kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang
menunjukkan nada dasar suatu tangga nada.
Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah
satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada
lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada
c-d-e-f-g-a-b-c.
Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu :
1.Kunci G atau kunci biola
2.Kunci F atau kunci bas
3.Kunci C atau kunci alto
Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah
suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan
nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ;
c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi,
menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu
menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal.
Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk
menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi
nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda
kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½nada lebih rendah
dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya
dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk
mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke
nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau
suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik),
ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya.
Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain :
a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna)
b. Sekond; besar dan kecil selalu disona
c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna)
d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan
berkurang seperti terts besar
e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan
f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik,
sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan
suara sekst dan terts banyak digunakan.
g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan),
tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor
lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan
lagu.
h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang
berkurang seperti septim besar.
Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan
deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada
berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol
dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat
pada tangga nada mayor dan minor.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
A.IRAMA
Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu
mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama
merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam
lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan
erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan)
pada not.
Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom
maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran,
(3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis
penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa,
poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan.
Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan
perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus
berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain
sebagai berikut:
1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah
dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali
nilai ketukannya dari dua nada tersebut.
2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan
angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not
tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut.
3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not
yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal
bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.
4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah
lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5
dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya
menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.
5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih,
memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang
dihubungkan.
Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk
mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca
notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau
menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti
sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara
perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama.
Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama
maupun dengan menggunakan lagu secara lansung.
Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti
dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara
praktis bukan dijelaskan secara teoritis.
Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur
yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula
terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan
sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama.
Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan
pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan
dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan
dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi
dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak.
Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan
Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam
lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan
ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan
menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom
Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo
suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat
bergerak bolak – balik di muka sebuah skala
Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain :
a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat
lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ;
kurang lambat.
b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ;
sedang,(3) anandante; sedang.
c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3)
allegro vivace; cepat sekali.
d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando
atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang
cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata;
diperpanjang.
Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang
berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama
perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak
lurus yang disebut satu birama.
Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil),
birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung.
Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan
garis penutup.
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam
satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan
teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan
pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola
irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope
terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya
mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola
suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang
digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu,
india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama
yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam
disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama
secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda
antara satu instrument dengan instrument lainnya.
Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan
musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang
berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam
memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau
sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan
ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya
dengan tangan dibantu tongkat.
Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap
komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah,
terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan
tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak,
indah, dan harmonis.
MELODI
Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan
getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan
mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian
bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya
akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur
irama.
Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara
bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa
getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi
dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang
tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama
maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran,
baik lama maupun kecepatan getarannya.
Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak
jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi
suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu :
c-d-e-f-g-a-b-c
do –re -mi–fa – so –la – ti – do
24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48
Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu
nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada
dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe).
Notasi melodi dapat diajarkan dengan:
1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I
r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat
sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda :
d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’.
2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri
dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk
tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari
tujuh nada yangdisebut oktaf.
3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah
mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya
pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab
tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi
ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan
mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya.
4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik
diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not
(notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong,
kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah
tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not
balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali
spasi.
Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak
tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada
disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8
nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada
diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada.
Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada
minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada
pentatonis, tangga nada pelog dan slendro.
Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada
tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan
tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan
mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda
kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang
menunjukkan nada dasar suatu tangga nada.
Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah
satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada
lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada
c-d-e-f-g-a-b-c.
Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu :
1.Kunci G atau kunci biola
2.Kunci F atau kunci bas
3.Kunci C atau kunci alto
Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah
suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan
nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ;
c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi,
menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu
menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal.
Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk
menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi
nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda
kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½nada lebih rendah
dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya
dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk
mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke
nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau
suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik),
ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya.
Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain :
a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna)
b. Sekond; besar dan kecil selalu disona
c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna)
d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan
berkurang seperti terts besar
e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan
f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik,
sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan
suara sekst dan terts banyak digunakan.
g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan),
tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor
lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan
lagu.
h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang
berkurang seperti septim besar.
Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan
deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada
berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol
dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat
pada tangga nada mayor dan minor.Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
A.IRAMA
Irama adalah urutan rangkaian gerak yang teratur dimana irama selalu
mengikuti jalan melodi yang menjadi unsur dasar musik dan tari. Irama
merupakan gerak musik yang berjalan teratur yang tidak tampak dalam
lagu, tetapi dapat dirasakan sesudah lagu dialunkan. Irama berkaitan
erat dengan panjang pendeknya not dan berat ringannya aksen (tekanan)
pada not.
Bahasan irama meliputi: (1) pulsa: notasi irama, satuan pulsa, metronom
maelzel, (2) birama: birama sederhana, birama susun, birama campuran,
(3) notasi birama: tanda birama, ruas birama, garis birama, garis
penutup, (4) pola irama: rata, tak rata, sinkop, ostinato, suku bangsa,
poliritmik, polimerik, (5) membirama: pola gerak, tangan.
Dalam pengembangannya sering kita jumpai perpanjangan not dan
perpanjangan tanda diam. Demi tercapainya harmoni lagu notasi harus
berharga sesuai tuntutan harmonisasi lagu. Not tersebut, antara lain
sebagai berikut:
1. Duol;Duol berbentuk garis lengkung dan angka 2 di atas atau di bawah
dua nada untuk mengubah nada di bawahnya menjadi satu setengah kali
nilai ketukannya dari dua nada tersebut.
2.Triool dan triool ganda (sextool); triool berbentuk garis lengkung dan
angka 3 di atas atau di bawah tiga buah not yang berfungsi mengubah not
tersebut menjadi dua pertiga dari nilai ketiga not tersebut.
3. Kwartool;berbentuk garis lengkung dan angka 4 pada empat buah not
yang mengubah keempat not dibawah atau di atasnya menjadi tinggal
bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.
4. Kwintool; berbentuk garis lengkung dan angka 5 di atas atau dibawah
lima not yang berfungsi mengubah nilai not tersebut menjadi bernilai 4/5
dari nilai keseluruhan not sebelumya pat not dibawah atau di atasnya
menjadi tinggal bernilai 3/4dari nilai not sebelumnya.
5.Legato dan legatura; yaitu menghubungkan dua buah not atau lebih,
memperpanjang nilai not yang pertama menjadi sejumlah not yang
dihubungkan.
Pengembangan konsep musik pada anak salah satunya adalah untuk
mengembangkan konsep rasa irama. Rasa dapat dilatih melalui membaca
notasi irama, misalnya: guru menulis notasi irama di papan tulis atau
menggunakan chart irama, kemudian anak berlatih bertepuk dan berhenti
sesuai notasi (tepuk dan diam). Latihan dapat dikembangkan secara
perlahan sesuai tempo dan taraf kesulitan tempo serta pola irama.
Latihan-latihan rasa irama dapat dikembangkan melalui chart-chart irama
maupun dengan menggunakan lagu secara lansung.
Murid dikenalkan not yang diperpanjang dan kalimat yang harus berhenti
dengan titik ( . ), akan tetapi konsep ini harus dilaksanakan secara
praktis bukan dijelaskan secara teoritis.
Pulsa adalah rangkaian denyutan yang datang secara berulang dan teratur
yang dapat dirasakan dan dihayati dalam musik. Pulsa dapat pula
terdengar (beat) atau kelihatan. Kemampuan merasakan pulsa digunakan
sebagai dasar untuk dapat memahami dan merasakan bagian-bagian irama.
Kecepatan jarak waktu bergeraknya pulsa ditentukan oleh satuan-satuan
pulsa dan tempo yang digunakan. Latihan membaca pulsa dapat dilakukan
dengan memberi tekanan yang berbeda pada pulsa-pulsa tertentu. Latihan
dapat pila disatukan dengan latihan baris berbaris sambil bernyanyi
dengan tempo tertentu, yang terpenting adalah keajegan gerak.
Tempo adalahpernyataan cepat lambatnya lagu, instrumen atau vokal (Atan
Hamdjo, 1989). Tempo juga dapat dikatakan kecepatan gerak pulsa dalam
lagu, seperti ayunan bandulan yang panjang dalam jam dinding. Kecepatan
ini dinyatakan komponis dengan menggunakan tanda-tanda tempo atau dengan
menggunakan alat yang diciptakan Johan Maelsel yang dinamakan Metronom
Maelzel, disingkat M. M. Metronom Maelzel adalah alat pengukur tempo
suatu lagu yang berbentuk piramida dengan petunjuk jarum yang dapat
bergerak bolak – balik di muka sebuah skala
Beberapa tanda tempo untuk menyatakan cepat lambatnya lagu antara lain :
a.Tempo pernyataan lagu lambat : (1) larggissimo, lentissimo ; sangat
lambat,(2) adagid, lento, largo ; lambat (3) largietto, adagietto ;
kurang lambat.
b.Tempo sedang ; (1) andantino; sedang lambat ; (2) moderato ;
sedang,(3) anandante; sedang.
c.Tempo cepat ; (1) allegro; kurang cepat, (2) presto; cepat, (3)
allegro vivace; cepat sekali.
d.Perubahan : (1) accelerando atau accel ; makin cepat, (2) rillentando
atau cell ; bertambah lambat, (3) ritardando atau rit; berkurang
cepatnya; (4) a tempo; kembali ke tanda tempo asal, (5) fermata;
diperpanjang.
Birama atau metrum atau maat ialah ketukan – ketukan/ayunan yang datang
berulang – ulang dengan teratur dalam waktu yang sama. Penulisan birama
perulangan yang satu dengan yang berikutnya dibatasi oleh garis tegak
lurus yang disebut satu birama.
Birama dapat dibedakan menjadi: birama bainar (genap), ternair (ganjil),
birama yang menyimpang dari binar dan ternair, dan birama gantung.
Notasi birama terdiri daritanda birama, ruas berima, garis birama, dan
garis penutup.
Pola irama ialah sekelompok bunyi dengan susunan irama tertentu dalam
satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang – ulang dan
teratur dalam sebuah lagu. Pola irama rata merupakan pola irama dengan
pembagian yang rata (sama atas pulsa). Pola tak rata merupakan pola
irama yang pembagian antara pola dengan pulsa tidak sama. Pola sincope
terjadi apabila aksen kuat dipindahkan dari pulsa yang seharusnya
mendapat tekanan k epulsa yang seharunya tidak mendapat tekanan. Pola
suku bangsa merupakan ciri khas yang dikaitkan dengan irama musik yang
digunakan oleh suatu suku, daerah, atau bangsa. Misalnya : irama melayu,
india, latin, arab, tango dan sebagainya. Ostinato merupakan pola irama
yang dinyanyikan berulang – ulang. Jika diulang lebih dari satu macam
disebut ostinati. Poliritmik adalah penggunaan bermacam pola irama
secara serentak. Polimerit adalah penggunaan pola irama yang berbeda
antara satu instrument dengan instrument lainnya.
Membirama adalah teknik dan seni mempimpin/memberi aba-aba permainan
musik bersama. Membirama merupakan keterampilan – keterampilan yang
berujud pola–pola isyarat dengan menggunakan gerakan tangan dalam
memimpin sajian musik secara bersama–sama, misalnya : paduan suara arau
sajian instrument, gerakan memberima berupa gerak ke atas, ke bawah, dan
ke samping (vertical dan horizontal). Gerakan dapat dilakukan hanya
dengan tangan dibantu tongkat.
Dirigen bertugas mengkoordinasi kegiatan musik bersama, agar tiap
komponen musik tidak berjalan sendiri – sendiri, melainkan terarah,
terkoordinasi dan terpadu sesuai dengan irama, dinamika, phasering dan
tempo yang dikehendaki, sehingga menghasilkan karya musik yang kompak,
indah, dan harmonis.
MELODI
Melodi dapat diartikan sebagai susunan rangkaian nada (bunyi dengan
getaran teratur) yang terdengar berurutan serta berirama dan
mengungkapkan suatu gagasan.Penggarapan melodi, yaitu : perangkaian
bunyi nada menjadi suatu rangkaian yang mewakili ide musik, selanjutnya
akan menjadi sajian yang mantap dan teratur jika di lengkapi unsur
irama.
Bunyi ditimbulkan oleh suatu benda yang bergetar, kemudian melalui udara
bunyi tersebut sampai ke telinga manusia. Bunyi merupakan peristiwa
getaran, peristiwa getaran dapat cepat dapat pula lambat. bunyi
dibedakan menjadi dua, yaitu gaduh dan nada. Gaduh adalah bunyi yang
tidak teratur getarannya, yaitu bunyi yang selalu berubah baik lama
maupun kecepatan getaran. Nada/laras/not adalah bunyi teratur getaran,
baik lama maupun kecepatan getarannya.
Tinggi nada di tentukan oleh jumlah getaran tiap detik, makin banyak
jumlah getaran perdetik, maka tinggi bunyinya. Perbandingan frekuensi
suara dari satu suara ke suara berikutnya, yaitu :
c-d-e-f-g-a-b-c
do –re -mi–fa – so –la – ti – do
24 :27 :30 :32 :36:40 :45:48
Perbandingan-perbandingan yang tetap dinamakan interval (jarak dari satu
nada ke nada yang lain lebih tinggi atau lebih rendah). Tinggi nada
dapat diukur dengan garpu tala (stemvork) dan stemfluit (pitc pipe).
Notasi melodi dapat diajarkan dengan:
1.Notasi huruf John Curwen, contoh notasi sebagai berikut { I : d: m I
r:.r Id: -II. Notasi tersebut kita hitung satu ketuk atau seperempat
sesuai dengan notasi irama. Not rendah, sedang, dan tinggi diberi tanda :
d, r, m, f, s, l, t, d r, m, f, s, l, t, d’ , r’,m’, f’,s’ , l’,t’.
2.Notasi huruf/musik merupakan notasi yang ditulis dengan huruf terdiri
dari tujuh huruf dengan urutan c d e f g a b ditambah o (nol) untuk
tanda diam. Urutan c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari
tujuh nada yangdisebut oktaf.
3. Notasi angka/cheve merupakan metode pertolongan untuk mempermudah
mempelajari notasi musik. Kelemahan notasi ini selain keterbatasan hanya
pada tiga oktaf saja, juga tidak memiliki tinggi nada yang tetap, sebab
tinggi nada hanya diperbandingkan antara satu dengan yang lain. Notasi
ini juga terbatas untuk penyajian musik lanjut, sehingga anak akan
mengalami hambatan jika mempelajari notasi musik sebenarnya.
4.Notasi musik terdiri darinotasi interval dan jarak nada.Notasi musik
diletakkan pada lima garis dan spasi yang disebut dengan garis balok not
(notbalok atau paranada). Notasi balok pada umumnya berbentuk lonjong,
kemudian untuk membedakan nilai not, semakin kecil nilainya ditambah
tiang, bulatan menjadi isi dan bendera. Arah tilang / tingkat pada not
balok ada yang ke atas dan ada yang ke bawah setinggi dua setengah kali
spasi.
Tangga nada adalah susunan (deretan) nada-nada yang memiliki jarak-jarak
tertentu di antara satu nada dengan nada lain. Secara teori tangga nada
disusun atas 7 nada tetapi dalam praktik tangga nada disusun dari 8
nada, yaitu 7 nada ditambah 1 nada asal (oktaf berikutnya). Tangga nada
diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak satu dan setengah nada.
Tangga nada diatonis dibedakan menjadi : tangga nada mayor, tangga nada
minor, tangga nada kromatis, tangga nada debussy, tangga nada
pentatonis, tangga nada pelog dan slendro.
Kunci pada garis paranada berfungsi untuk menunjukkan tempat not pada
tiap garis dan spasi yang dipakai suatu tanda, tanda tersebut dinamakan
tanda kunci. Dengan diketahui tanda kunci pada not balok, maka dengan
mudah nama-nama not didalamnya dibaca dan dinyanyikan. Akan tetapi tanda
kunci ini harus dilengkapi dengan tanda mula, yaitu tanda yang
menunjukkan nada dasar suatu tangga nada.
Fungsi tanda kunci dalam not balok adalah untuk menetukan letak salah
satu nada, sehingga dengan diketahuinya salah satu nada, maka nada
lainnya dengan mudah ditemukan dengan menghitung urutan nada
c-d-e-f-g-a-b-c.
Dalam kunci teori musik, dipakai tiga macam tanda kunci, yaitu :
1.Kunci G atau kunci biola
2.Kunci F atau kunci bas
3.Kunci C atau kunci alto
Tanda kromatik (kroma = warna) ialah tanda yang dipakai untuk mengubah
suatu nada lebih tinggi ½nada, lebih rendah ½nada, atau mengembalikan
nada ke nada asal. Sebagaimana diuraikan diatas, tangga nada mayor ;
c-d-e-f-g-a-b-c memiliki interval 1-1- ½ -1-1-1½. Teknik menyisipi,
menikkan, atau menurunkan ½ nada disebut teknik kromatik, yaitu
menaikkan, menurunkan, atau mengembalikan ke nada asal.
Tanda kruis atau kres ialah tanda kromatik yang digunakan untuk
menaikkan ½ nada lebih tinggi darai nada asal. Nada yang telah diberi
nada kruis (#) dibaca dengan menambah “is”. Tanda mol adalah tanda
kromatik yang dipakai untuk menurunkan (merendahkan) ½nada lebih rendah
dari nada asal. Nada-nada yang diturunkan dibaca dengan menambahnya
dengan “es”. Tanda kromatik pugar atau natural digunakan untuk
mengembalikan nada-nada yang sudah dinaikan atau diturunkan menjadi ke
nada asal. Interval (intervalium, selang nada, antar nada, atau
suarantara) ialah jarak antar suatu nada ke nada lain, ke atas (naik),
ke bawah (turun) menurut tingkat derajatnya.
Ciri-ciri bunyi interval nada tertentu, antara lain :
a. Prim; hanya terdengar satu nada (konsonan sempurna)
b. Sekond; besar dan kecil selalu disona
c. Terts; besar maupun kecil selalu baik (konsonan sempurna)
d. Kwart; yang berlebih masih terdengan baik, murni selalu baik dan
berkurang seperti terts besar
e. Kwint; murni terdengar baik, berlebih bagus, kurang disonan
f. Sekst; seperti pada terts besar maupun kecil selalu terdengar baik,
sekst kecil selalu baik untuk penutup lagu (dua suara) dalam paduan
suara sekst dan terts banyak digunakan.
g.Septim; baik besar maupun kecil terdengar kurang baik (disonan),
tetapi septim keciljustru sangat tepat sebagai penutup lagu. Dalam akor
lengkap, septim menjelang penutup lagu (kalimat lagu) disebut dominan
lagu.
h. Oktaf; murni terdengar baik, berlebihseperti sekond kecil, dan yang
berkurang seperti septim besar.
Tangga nada berkruis dan bermol adalah tangga nada yang susunan
deretannya memiliki nada berkruis dan bermol. Penyusunan tangga nada
berkruis dilakukan dengan interval kwint sedang tangga nada bermol
dengan kwint bawah ataukwart. Tangga nada berkruis dan bermol terdapat
pada tangga nada mayor dan minor.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/39masfufah_chiptoworohapsari./irama-dan-melodi_55003ebc813311255efa7647
Tidak ada komentar:
Posting Komentar